Berpikirlah Sejak Anda Bangun Tidur
June 30, 2020
Add Comment
Tidak diperlukan kondisi khusus
bagi seseorang untuk memulai berpikir. Bahkan bagi orang yang baru saja
bangun tidur di pagi hari pun terdapat banyak sekali hal-hal yang dapat
mendorongnya berpikir.
Terpampang sebuah hari yang
panjang dihadapan seseorang yang baru saja bangun dari pembaringannya di pagi
hari. Sebuah hari dimana rasa capai atau kantuk seakan telah sirna. Ia siap
untuk memulai harinya. Ketika berpikir akan hal ini, ia teringat sebuah firman
Allah:
"Dialah yang menjadikan
untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia
menjadikan siang untuk bangun berusaha." (QS. Al-Furqaan, 25: 47)
Setelah membasuh muka dan
mandi, ia merasa benar-benar terjaga dan berada dalam kesadarannya secara
penuh. Sekarang ia siap untuk berpikir tentang berbagai persoalan yang
bermanfaat untuknya. Banyak hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan dari
sekedar memikirkan makanan apa yang dipunyainya untuk sarapan pagi atau pukul
berapa ia harus berangkat dari rumah. Dan pertama kali ia harus memikirkan
tentang hal yang lebih penting ini.
Pertama-tama, bagaimana ia
mampu bangun di pagi hari adalah sebuah keajaiban yang luar biasa. Kendatipun
telah kehilangan kesadaran sama sekali sewaktu tidur, namun di keesokan
harinya ia kembali lagi kepada kesadaran dan kepribadiannya. Jantungnya
berdetak, ia dapat bernapas, berbicara dan melihat. Padahal di saat ia pergi
tidur, tidak ada jaminan bahwa semua hal ini akan kembali seperti sediakala
di pagi harinya. Tidak pula ia mengalami musibah apapun malam itu. Misalnya,
kealpaan tetangga yang tinggal di sebelah rumah dapat menyebabkan kebocoran
gas yang dapat meledak dan membangunkannya malam itu. Sebuah bencana alam
yang dapat merenggut nyawanya dapat saja terjadi di daerah tempat tinggalnya.
Ia mungkin saja mengalami
masalah dengan fisiknya. Sebagai contoh, bisa saja ia bangun tidur dengan
rasa sakit yang luar biasa pada ginjal atau kepalanya. Namun tak satupun ini
terjadi dan ia bangun tidur dalam keadaan selamat dan sehat. Memikirkan yang
demikian mendorongnya untuk berterima kasih kepada Allah atas kasih sayang
dan penjagaan yang diberikan-Nya.
Memulai hari yang baru dengan
kesehatan yang prima memiliki makna bahwa Allah kembali memberikan seseorang
sebuah kesempatan yang dapat dipergunakannya untuk mendapatkan keberuntungan
yang lebih baik di akhirat. Ingat akan semua ini, maka sikap yang paling
sesuai adalah menghabiskan waktu di hari itu dengan cara yang diridhai Allah.
Sebelum segala sesuatu yang lain,
seseorang pertama kali hendaknya merencanakan dan sibuk memikirkan hal-hal
semacam ini. Titik awal dalam mendapatkan keridhaan Allah adalah dengan
memohon kepada Allah agar memudahkannya dalam mengatasi masalah ini. Doa Nabi
Sulaiman adalah tauladan yang baik bagi orang-orang yang beriman:
"Ya
Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni'mat Mu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan
amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam
golongan hamba-hamba-Mu yang saleh"
(QS. An-Naml, 27 : 19)
Bagaimana kelemahan manusia
mendorong seseorang untuk berpikir?Tubuh manusia yang demikian lemah ketika
baru saja bangun dari tidur dapat mendorong manusia untuk berpikir: setiap pagi
ia harus membasuh muka dan menggosok gigi. Sadar akan hal ini, ia pun
merenungkan tentang kelemahan-kelemahannya yang lain. Keharusannya untuk
mandi setiap hari, penampilannya yang akan terlihat mengerikan jika tubuhnya
tidak ditutupi oleh kulit ari, dan ketidakmampuannya menahan rasa kantuk,
lapar dan dahaga, semuanya adalah bukti-bukti tentang kelemahan dirinya.
"Allah, Dialah yang
menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah
keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat
itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan
Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa."
(QS. Ar-Ruum, 30: 54)
Bagi orang yang telah berusia
lanjut, bayangan dirinya di dalam cermin dapat memunculkan beragam pikiran
dalam benaknya. Ketika menginjak usia dua dekade dari masa hidupnya,
tanda-tanda proses penuaan telah terlihat di wajahya. Di usia yang
ketigapuluhan, lipatan-lipatan kulit mulai kelihatan di bawah kelopak mata
dan di sekitar mulutnya, kulitnya tidak lagi mulus sebagaimana sebelumnya,
perubahan bentuk fisik terlihat di sebagian besar tubuhnya. Ketika memasuki
usia yang semakin senja, rambutnya memutih dan tangannya menjadi rapuh.
Bagi orang yang berpikir tentang hal ini, usia senja adalah peristiwa yang
paling nyata yang menunjukkan sifat fana dari kehidupan dunia dan mencegahnya
dari kecintaan dan kerakusan akan dunia. Orang yang memasuki usia tua
memahami bahwa detik-detik menuju kematian telah dekat. Jasadnya mengalami
proses penuaan dan sedang dalam proses meninggalkan dunia ini. Tubuhnya
sedikit demi sedikit mulai melemah kendatipun ruhnya tidaklah berubah menjadi
tua. Sebagian besar manusia sangat terpukau oleh ketampanan atau merasa
rendah dikarenakan keburukan wajah mereka semasa masih muda.
Pada umumnya, manusia yang dahulunya berwajah tampan ataupun cantik bersikap
arogan, sebaliknya yang di masa lalu berwajah tidak menarik merasa rendah
diri dan tidak bahagia. Proses penuaan adalah bukti nyata yang menunjukkan
sifat sementara dari kecantikan atau keburukan penampilan seseorang. Sehingga
dapat diterima dan masuk akal jika yang dinilai dan dibalas oleh Allah adalah
akhlaq baik beserta komitmen yang diperlihatkan seseorang kepada Allah.
Setiap saat ketika menghadapi
segala kelemahannya manusia berpikir bahwa satu-satunya Zat Yang Maha
Sempurna dan Maha Besar serta jauh dari segala ketidaksempurnaan adalah
Allah, dan iapun mengagungkan kebesaran Allah. Allah menciptakan setiap
kelemahan manusia dengan sebuah tujuan ataupun makna. Termasuk dalam tujuan
ini adalah agar manusia tidak terlalu cinta kepada kehidupan dunia, dan tidak
terpedaya dengan segala yang mereka punyai dalam kehidupan dunia. Seseorang
yang mampu memahami hal ini dengan berpikir akan mendambakan agar Allah menciptakan
dirinya di akhirat kelak bebas dari segala kelemahan. " Berpikirlah sejak bangun tidur "
Segala kelemahan manusia
mengingatkan akan satu hal yang menarik untuk direnungkan: tanaman mawar yang
muncul dan tumbuh dari tanah yang hitam ternyata memiliki bau yang demikian
harum. Sebaliknya, bau yang sangat tidak sedap muncul dari orang yang tidak
merawat tubuhnya. Khususnya bagi mereka yang sombong dan membanggakan diri,
ini adalah sesuatu yang seharusnya mereka pikirkan dan ambil pelajaran
darinya.
|
Sumber : HARUN
YAHYA

0 Response to " Berpikirlah Sejak Anda Bangun Tidur"
Post a Comment