PENJELASAN SERTA ARTI KELAUTAN DALAM ASPEK PERTAHANAN DAN KEAMANAN
May 18, 2017
Add Comment
Makalah Pengelolaan
Sumber Daya Pesisir
KELAUTAN DALAM ASPEK
PERTAHANAN DAN KEAMANAN
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya
sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Pengelolaan Sumber Daya
Pesisir dan Laut dengan judul "Kelautan dalam aspek pertahanan dan
keamanan" tepat pada waktunya. Penyusunan makalah semaksimal mungkin
kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari
semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada
kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran
maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Kami sendiri menyadari bahwa makalah kami ini
masih sangat jauh dari sempurna, baik dari segi isi, cara penyampaian ataupun
bahasa. Kiranya tegur dan sapa para pembaca atau teman-teman sekalian sangat
kami harapkan, karena dapat meningkatkan dan menyempurnakan makalah yang kami buat ini. Demikianlah kiranya
makalah yang kami buat, mudah-mudahan
dapat berguna bagi pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Laut Indonesia memiliki arti yang sangat penting
bagi Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yaitu, laut sebagai
media pemersatu bangsa, laut sebagai media perhubungan, laut
sebagai media sumber daya, laut sebagai media pertahanan dan keamanan, serta
laut sebagai media diplomasi. Konsep pemikiran tersebut
sangat diperlukan bangsa Indonesia agar tidak
menjadikan dan menganggap laut sebagai rintangan, kendala atau hambatan
sebagaimana dihembuskan oleh pihak-pihak asing yang tidak
menginginkan kemajuan bagi bangsa dan negara Indonesia.
Akan tetapi, sejak
Belanda menjajah dan menguasai bumi nusantara para penjajah selalu
mengedepankan ambisinya dengan memperluas
perdagangan rempah-rempah dari hasil pertanian yang ketika itu dikirim melalui
armada laut ke negaranya. Hanya penjajah yang memiliki kewenangan mengendalikan laut,
sedangkan bangsa kita tidak diperkenankan mendalami ilmu-ilmu kelautan. Setelah
era kemerdekaan, bangsa Indonesia mulai menata kembali untuk bisa mengembalikan jiwa kebaharian dan melaksanakan
pembangunan kelautan, meskipun belum maksimal.
Hal ini didasari pada kesadaran akan ancaman yang mungkin timbul karena wilayah
laut merupakan wilayah terbuka. Ancaman – ancaman yang mungkin timbul
diantaranya yaitu bangsa lain dapat berpotensi untuk memanfaatkan kekayaan laut Indonesia tanpa ada kemampuan untuk melindunginya, terjadinya kejahatan
lintas negara (misalnya penyeludupan, pelanggaran ikan ilegal), pencemaran dan perusakan ekosistem, imigrasi gelap,
pembajakan/perampokan, aksi radikalisme, konflik komunal dan dampak bencana
alam.
Mencermati dinamika konteks di atas, maka
dilaksanakannya Perumusan Kebijakan Kebijakan Strategi
Pengamanan Wilayah Nasional, yang bertujuan untuk merumuskan kebijakan strategi pengamanan wilayah nasional, terutama laut,
sebagai negara kepulauan yang mempunyai posisi
geostrategis sangat unggul di lintasan jalur pelayaran manca negara.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
konsep Stabilitas Nasional?
2. Bagaimana
hubungan antara aspek pertahanan dan aspek keamanan dengan pembangunan sumber
daya pesisir dan laut?
3. Bagaimana
Pemanfaatan Data dan Informasi Sumber Daya Pesisir dan Kelautan dalam Aspek
Sistem Pertahanan Laut?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi dan Konsep Stabilitas
Nasional
Deklarasi
Juanda pada tanggal 13 Desember tahun 1957 telah menetapkan status Indonesia
sebagai negara nasional, yang kemudian dikukuhkan dengan Undang – undang No.6
Tahun 1996 tentang perairan Indonesia setelah digantinya Undang – Undang
No.4/Prp/1960. Isi
Deklarasi "Bahwa segala perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang
termasuk dalam daratan Republik Indonesia, dengan
tidak memandang luas dan lebarnya, adalah bagian yang wajar dari wilayah
daratan Negara Republik
Indonesia dan dengan demikian merupakan bagian daripada perairan pedalaman atau perairan nasional yang berada di
bawah kedaulatan Negara Republik Indonesia.
Letak
geografis Indonesia yaitu di antara dua benua dan dua samudera, yaitu benua
Australia dan daratan Asia, samudera Pasifik dan Hindia. Indonesia memiliki
17.508 pulau – pulau besar dan kecil dengan panjang garis pantai 81.000
kilometer yang merupakan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada.
Stabilitas
Nasional sangat diperlukan dalam aspek pertahanan dan keamanan. Stabilitas adalah
keadaan tenang suatu negara karena gejolak-gejolak atau gangguan- gangguan yang
bersifat politis ideologis, sosial ekonomis, militer, dan lain-lain telah dapat
dihindarkan. Bila keamanan, ketertiban, dan ketenangan dalam kehidupan
masyarakat, dalam arti juga masyarakat negara/bangsa, terjamin, roda
pemerintahan, termasuk pembangunan dapat berjalan lancar. Lembaga-lembaga, baik
negara maupun swasta, dapat melaksanakan fungsinya sesuai dengan kedudukannya. Membangun stabilitas nasional, sering diasosiasikan sebagai masalah militer.
Pandangan ini tidak salah, karena sesungguhnya militer adalah kekuatan inti atau
kekuatan utama dalam membangun dan mengembangkan sistem pertahanan nasional
untuk mewujudkan stabilitas nasional.
Setiap bangsa mempunyai cita- cita yang luhur dan
indah yang ingin dicapai yang
lazim dinamakan tujuan nasional. Dalam usaha mencapai tujuan nasional
tersebut setiap bangsa akan menghadapi tantangan, ancaman dan gangguan yang harus ditangani. Untuk itu suatu bangsa harus mempunyai kekuatan, kemampuan, daya tahan dan keuletan yang dinamakan ketahanan nasional. Upaya kesejahteraan sosial bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup yang kerta raharja dalam suasana demokratis, adil dan merata, dengan kata lain, berkembangnya masyarakat madani Indonesia (Indonesian civil society). Kemantapan keamanan nasional dan adanya masyarakat yang madani akan menjamin dapat dikembangkannya kesejahteraan nasional. Sebaliknya kemantapan kesejahteraan nasional akan menjamin terciptanya stabilitas nasional. Dengan meningkatnya kemantapan kesejahteraan nasional dan diikuti oleh meningaktnya kemantapan nasional, maka melalui pemerataan pembangunan yang konsepsional dapat dicapai stabilitas nasional yang dinamis. Dalam dinamika inilah ketahanan nasional harus diwujudkan dengan menggunakan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dan pendekatan keamanan (security
approach).
tersebut setiap bangsa akan menghadapi tantangan, ancaman dan gangguan yang harus ditangani. Untuk itu suatu bangsa harus mempunyai kekuatan, kemampuan, daya tahan dan keuletan yang dinamakan ketahanan nasional. Upaya kesejahteraan sosial bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup yang kerta raharja dalam suasana demokratis, adil dan merata, dengan kata lain, berkembangnya masyarakat madani Indonesia (Indonesian civil society). Kemantapan keamanan nasional dan adanya masyarakat yang madani akan menjamin dapat dikembangkannya kesejahteraan nasional. Sebaliknya kemantapan kesejahteraan nasional akan menjamin terciptanya stabilitas nasional. Dengan meningkatnya kemantapan kesejahteraan nasional dan diikuti oleh meningaktnya kemantapan nasional, maka melalui pemerataan pembangunan yang konsepsional dapat dicapai stabilitas nasional yang dinamis. Dalam dinamika inilah ketahanan nasional harus diwujudkan dengan menggunakan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dan pendekatan keamanan (security
approach).
2.2 Kelautan dalam Aspek Pertahanan
Ketahanan nasional mencakup dua aspek, yaitu aspek
alamiah dan aspek kemasyarakatan.
Ø Aspek alamiah meliputi : Kondisi georafis Negara,
keadaan dan kekayaaan alam serta keadaan dan
kemampuan penduduk.
Ø Sedangkan aspek kemasyarakatan: Ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya serta pertahanan
keamanan, aspek-aspek tersebut tidak ditinjau secara terpisah-pisah melainkan memiliki korelasi secara keseluruhan
merupakan suatu konfigurasi yang menimbulkan daya tahan nasional.
Ketahanan Nasional dapat
diatasi dengan baik oleh bangsa Indonesia, maka tercapailah suatu keadaan yang
dinamakan ketahanan nasional untuk mencapai keadaan tersebut, terdapat suatu
pemahaman yang dinamakan "geostrategi" secara umum, geostrategi merupakan
upaya untuk memperkuat ketahanan diberbagai bidang yaitu bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, militer, kehidupan beragama dan pembangunan.
Lingkungan laut atau maritim mempunyai lima dimensi strategi Militer yang saling berhubungan meliputi :
Lingkungan laut atau maritim mempunyai lima dimensi strategi Militer yang saling berhubungan meliputi :
Ø Dimensi ekonomi.
Penggunaan laut sebagai media perhubungan, transportasi dan
perdagangan telah dimanfaatkan sejak dahulu hinga sekarang, dan hampir 99,5 %
pergerakan roda perekonomian di dunia adalah melewati jalur laut, volume muatan
meningkat delapan kali sejak tahun 1945 dan kecenderungan semakin meningkat sampai
sekarang. Perdagangan melalui laut yang terpadat adalah melalui Selat Malaka.
Ø Dimensi Politik.
Perubahan dimensi politik
dari lingkungan maritim berkembang sangat tajam semenjak tahun 1970-an. Bagi
sejumlah besar Negara pantai, khususnya bagi dunia ketiga, perairan yang berbatasan
dengan pantai memberikan prospek satusatunya untuk perluasan. Tuntutan
kedaulatan sering merupakan tindakan politik untuk mendapatkan konsekuensi
ekonomi daripada sekedar perhitungan jangka panjang tentang untung dan ruginya.
Perselisihan atas perbatasan laut seringkali lebih dimotivasi oleh simbol
politik dari perhitungan biaya dan manfaatnya.
Ø Dimensi Hukum.
Basis dimensi hukum dalam lingkungan maritim adalah Konvensi PBB
tentang Hukum Laut Internasional (UNCLOS 1982). Kecenderungan dari penekanan hukum
di laut sekarang lebih banyak dipokuskan pada masalah lingkungan hal mana dapat
berakibat pembatasan gerakan kapal dan mengurangi hak Negara bendera, disamping
itu ada kebutuhan untuk penertiban lebih efektif atas rezim yang ada khususnya yang
berhubungan masalah perikanan dan perdagangan narkoba secara illegal.
Ø Dimensi Militer.
Di laut dimensi militer
selalu berkembang mengikuti perkembangan teknologi, sehingga profesionalisme
Angkatan Laut suatu Negara selalu dikaitkan dengan penguasaan dan penggunaan
teknologi yang mutakhir. Filosofi Angkatan Laut adalah "senjata yang
diawaki", berbeda dengan filosofi "manusia yang dipersenjatai".
Ø Dimensi Fisik.
Pemahaman terhadap lingkungan fisik menyeluruh dimana kekuatan
maritim akan beroperasi sangat penting, seperti kondisi geografi, hidro oseanografi.
Daerah Operasi kekuatan maritim mulai dari perairan dalam laut bebas (Blue Waters)
ke perairan yang lebih dangkal (Green Waters) sampai ke perairan
pedalaman, muara dan sungai (Brown Waters).
2.3 Kelautan dalam Aspek Keamanan
Keamanan Nasional (Kamnas)
dapat dimaknai baik sebagai kondisi maupun sebagai fungsi. Sebagai fungsi,
Keamanan Nasional akan memproduksi dan menciptakan rasa aman dalam pengertian
luas, yang di dalamnya tercakup rasa nyaman, damai, tenteram dan tertib. 2.4 Hubungan
antara Aspek Pertahanan dan Aspek Keamanan dengan Pembangunan Sumber Daya
Pesisir dan Laut
Laut yang
melingkupi dan memangku Kepulauan Nusantara merupakan satu keutuhan wilayah
nasional Indonsia sekaligus sebagai faktor penentu terwujudnya kesatuan
politik, ekonomi, sosial dan budaya bangsa dalam kesatuan pertahanan akhirnya
juga kesatuan pengamanan yang mantap. Kemampuan menjaga keamanan wilayah laut
yang menjadi kewenangan indonesia sebagaimana di isyaratkan oleh UNCLOS tahun
1982 perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius terutama yang terkait dengan
kemampuan mendeteksi perbuatan pidana wilayah laut, seperti pencurian ikan,
pencurian kekayaan (harta karun) didasar laut, pembajakan laut, bencana alam,
dan polusi dilaut, dan sebagainya.
Peningkatan
keamanan wilayah laut termasuk peningkatan kemampuan untuk pencarian dan
penyelamatan dilaut yang tangguh, terorganisir, dan terkoordinasi dengan baik
dan canggih, merupakan suatu kondisi sine-qua-non, jika terjadi bencana alam,
seperti karamnya kapal kapal akibat badai dan ombak besar atau akibat lainnya.
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Wilayah Maritim
untuk Mencapai Ketahanan Nasional. Dalam kaitannya dengan
pembangunan sumber daya laut, pemerintah dan bangsa Indonesia membuat satu kebijakan yang strategis dan
antisipatif yaitu dengan menjadikan matra laut sebagai sektor tersendiri.
Dalam
pertemuan Dewan Maritim Indonesia tanggal 29 Juli 2000 di Jakarta, ada usul
dari peserta bahwa sudah waktunya Indonesia memiliki suatu satuan pengamanan
pantai dan perairan, semacam nasional coast guard di Amerika Serikat,
Australia, dan negara lainnya sehingga ada institusi tunggal yang mantap,
terorganisir, baik dibawah satu komando serta dilengkapi dengan sumber daya
manusia yang terlatih, terdidik, dan perangkat keras lainnya yang diperlukan.
Organisasi yang berbentuk badan koordinasi seperti badan koordinasi keamanan
laut (BAKORKAMLA) tidak selalu berhasil dalam satu kesatuan tindak, dimana
koordinasi sumber daya manusia dan anggaran tidak dalam satu tangan.
2.4 Pemanfaatan Data dan Informasi
Sumber Daya Pesisir dan Kelautan dalam Aspek Sistem Pertahanan Laut
Dalam rangka Sistem Pertahanan Laut,
data dan Informasi kelautan diperlukan untuk
menunjang fungsi-fungsi pertahanan di wilayah laut. Fungsi - fungsi tersebut
adalah sebagai fungsi Intelejen
Maritim dan fungsi Pengamatan dan penelitian laut.
a. Fungsi Intelejen Maritim
Fungsi intelejen maritim adalah segala
usaha dan tindakan yang meliputi pengumpulan, pengolahan dan penafsiran
keterangan, data dan informasi tentang iklim, medan laut, kemampuan dan
kekuatan laut dalam negeri ( armada tempur, armada niaga sipil dan industri
jasa maritim) sebagai bahan pengambilan keputusan.
b.
Fungsi
Pengamatan dan Penelitian Laut
Fungsi ini mencakup segala usaha,
kegiatan dan tindakan untuk menyelenggarakan pengamatan, survai dan pemetaan,
penelitian di Perairan Nusantara, laut teritorial dan ZEE Indonesia untuk
mengetahui segenap kejadian dan keadaan pada permukaan dan di bawah permukaan laut.
c.
Fungsi
Peperangan (Anti Kapal Selam, Kapal Atas
Air dan Kapal Selam)
Fungsi ini mencakup segala usaha,
kegiatan dan tindakan untuk mencegah, menghalangi dan menggagalkan kekuatan
lawan dengan menggunakan kesenjataan kapal atas air melalui udara (peluru kendali),
bawah air (torpedo) dan anti kapal selam (bom bawah laut). Data dan informasi
yang diperlukan adalah data informasi hidrografis dan oseanografis, seperti
arus, pasut, ombak, cuaca muka laut, angin dan lain sebagainya. Sebagai bantuan
untuk mendeteksi kapal musuh dipergunakan pesawat udara atau balon dilengkapi
dengan radar. Karena radar memakai gelombang elektronis, maka pengetahuan
tentang refraksindan refleksi lapisan udara diperlukan.
d. Fungsi perperangan amfibi
Fungsi
perperangan amfibi adalah segala usaha, kegiatan dan tindakan untuk
memproyeksikan kekuatan darat lewat laut ke darat, termasuk pemberian bantuan
dan dukungan yang di perlukan untuk menjamin
berhasilnya tugas di darat. Dalam suatu darat amfibi, angkatan laut
adalah salah satu pihakyang menyerang dengan pasukan-pasukan pendarat dalam
kapal-kapal pendarat atau sekoci-sekoci. Berhasil suatu tidaknya operasi
amfibi, bergantung pada perencanaa yang akurat dan kompleks.
Dalam
perencanaan ini pengetahuan tentang tipologi dan konfigurasi pantai, kekuatan
tanah di wilayah pantai, jalan-jalan masuk, kondisi cuaca dan kondisi laut,
serta informasi tentang lebar pantai, jalur kedalaman laut sepanjang pantai,
pasang surut, arus dan kontur dasat laut. Untuk menentukan tanggal pendaratan,
keterangan-keterangan hidrografis yang dibutuhkan adalah keadaan cuaca operasi,
cuaca lokal, pasang surut, arus dan terang bulan, lamanyadini hari,waktu terbit
matahari/bulan. Bahwa informasi geografis ini selalu digunakan, bahkan memengan
peranan penting dalam suatu operasi amfibi, dapat dipelajari dari pendaratan
Jepang di Tarakan, pendaratan Amerika di Betio (atol tarawa ), dan pendaratan
sekutu di Normandia, dalam perang dunia ke-2.
e. Data Dan Informasi
Untuk Pertahanan Amfibi
Sebagian
besar data / informasi tersebut diatas tidak khusus millik militer, karena
data-data tersebut juga di himpun luas untuk keperluan ilmu pengetahuan tentang
Bumi, laut dan Atmosfer oleh lembaga-lembaga penelitian pemerintah misalnya,
pusat penelitian dan pengembangan oseanologi LIPI; Barcosurtanal untuk pasang
surut laut secara sistematis guna menentukan bidang geoid sebagai acuan untuk
sistem tinggi; pusat penelitian geologi laut, PPGL, untuk geologi/ geomorfologi
dasar laut dan pantai; perguruan tinggi untuk penelitian medan gaya berat Bumi,
rotasi Bumi, Interaksi Dinamika Bumi,
Laut dan Atmosfer; Badan Meteorologi dan Geofisika untuk data medan magnet
Bumi, gempa Bumi, angin cuaca, curah hujan, dan sebagainya, sehingga data dasar
tersebut bukan data yang bersifat rahasia, karena bukan hanya diperlukan oleh
institusi militer.
Data/
informasi kelautan dan kebumian adalah data/ informasi yang terbuka, yang kini
dapat di rekan oleh satelit sumber daya alam beberapa negara maju, Amerika
SerikaT (NOAA, lansat), Kanada ( radarsat ), Eropa ( ERS-2, ENVISAT, Topex
posoidon; India (RSI), jepang (ADEOS,TRIMM) dan Cina. Data kelautan yang berada
di National Oceanic Data Center di Syney, Australia, suatu organisasi yang
berada di bawah Royal Australian Navy, termasuk khususnya data suhu laut sampai
kedalaman 1000 meter, terbuka untuk para peneliti sipil tanpa biaya. Data ini
direkam dengan menempatkan sensor pada kabel yang ditarik oleh semua
kapal-kapal yang berlayar antara Australia dan Amerika Serikat dan direkan
secara on-line di Oceanic Data Center
tersebut.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai negara kepulauan dengan 80 % wilayah laut
dan 20 % wilayah darat, potensi ancaman terhadap
kedaulatan dan wilayah Indonesia berada di laut. Presentase ancaman menjadi
semakin tinggi karena posisi geografi Indonesia berada pada lalu lintas
perdagangan dunia, oleh karena itu
maka diperlukan aspek pertahanan dan keamanan dalam membangun dan menjaga
sumber daya pesisir dan laut.
Kemampuan
menjaga keamanan wilayah laut yang menjadi kewenangan indonesia sebagaimana di
isyaratkan oleh UNCLOS tahun 1982 perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius
terutama yang terkait dengan kemampuan mendeteksi perbuatan pidana wilayah
laut, seperti pencurian ikan, pencurian kekayaan (harta karun) didasar laut,
pembajakan laut, bencana alam, dan polusi dilaut, dan sebagainya.
Jadi itu
semua pen jelaskan arti penting
laut sebagai media pertahanan negara
3.2 Saran
Perlu
adanya kebijakan yang menunjang pelestarian wilayah pesisir.
Daftar Pustaka
Dahuri, Rokhim. Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan
Laut
Darmono,
Bambang. 2010. Keamanan Nasional “Sebuah
Konsep dan Sistem Keamanan bagi Bangsa Indonesia”. Jakarta: PT Pustaka
Sinar Harapan.
Indria,
Samego. 2001. Sistem Pertahanan Keamanan Negara: Analisis Potensi Dan
Problem, Jakarta: Te Habibie Center.

0 Response to "PENJELASAN SERTA ARTI KELAUTAN DALAM ASPEK PERTAHANAN DAN KEAMANAN"
Post a Comment