Bagaimana orang berpikir menghadapi kesulitan dalam pekerjaan?
April 18, 2020
Add Comment
Bagaimana orang berpikir menghadapi
kesulitan dalam pekerjaan?
Manusia mungkin menghadapi berbagai macam kesulitan
selama satu hari penuh. Namun apapun kesulitan tersebut, hendaklah ia
berkeyakinan kepada Allah dan berpikir bahwa "Allah menguji kita dengan
sesuatu yang kita kerjakan dan pikirkan dalam hidup di dunia. Ini adalah
kenyataan yang sangat penting yang seharusnya tidak pernah kita lupakan sekejap
pun. Oleh karenanya, ketika menemui kesulitan dalam setiap hal yang kita
lakukan atau pikirkan, sehingga tidak berjalan sebagaimana mestinya, kita
hendaknya selalu ingat bahwa semua kesulitan ini telah dihadapkan oleh Allah
kepada kita untuk menguji perbuatan kita."
Pikiran-pikiran yang muncul dalam benak seseorang ini
berlaku untuk semua peristiwa, besar atau kecil, yang ia jumpai sepanjang hari.
Sebagai contoh, seseorang membayar lebih tanpa sengaja akibat salah pengertian
atau kecerobohan; sebuah file yang telah diselesaikan dalam waktu berjam-jam
dengan menggunakan komputer dapat hilang begitu saja akibat terputusnya aliran
listrik; seorang pelajar gagal dalam ujian universitas meskipun ia telah
belajar secara sungguh-sungguh; seseorang terpaksa menghabiskan harinya
menunggu dalam antrian untuk mendapatkan pekerjaan akibat birokrasi yang
terlalu rumit; dokumen yang hilang dapat menjadi masalah yang menyebabkan
pekerjaan seseorang tidak karuan; seseorang ketinggalan pesawat, atau bus
ketika hendak pergi ke suatu tujuan yang mesti dihadirinya seawal mungkin…Ada
banyak sekali peristiwa-peristiwa yang dialami seseorang dalam hidup yang
dianggapnya merupakan sebuah kesulitan atau "masalah".
Ketika mengalami semua peristiwa tersebut, orang yang
beriman akan berpikir dan ingat bahwa Allah menguji perilaku dan kesabarannya;
sehingga tidaklah masuk akal bagi orang yang yakin bahwa ia akan mati dan
mempertanggung jawabkan perbuatannya di akhirat terpengaruh dengan hal-hal
serupa dan menghabiskan waktunya dengan perasaan takut dan khawatir akan hal
tersebut. Ia paham bahwa ada sebuah kebaikan di balik semua peristiwa ini. Ia
tak pernah mengatakan "Aduh" terhadap kejadian apapun. Ia berdoa
kepada Allah untuk memudahkan pekerjaan-pekerjaannya dan menjadikan segala
sesuatunya sebagai kebaikan.
Ketika kesulitan tersebut telah berlalu dengan
datangnya kemudahan, ia berpikir bahwa ini adalah jawaban dari doanya kepada
Allah, Allah mendengarkan dan, kemudian, mengabulkan doa-doanya. Pada akhirnya
ia pun bersyukur kepada Allah.
Ketika menjalani hari dengan prinsip berpikir seperti
ini, maka seseorang tak akan pernah putus harapan, merasa khawatir, menyesal
ataupun menderita terhadap apapun yang dialaminya. Ia tahu bahwa Allah telah
menciptakan semua ini untuk sebuah kebaikan dan keberkahan. Tidak hanya itu, ia
berpikir yang demikian tidak hanya ketika terjadi peristiwa-peristiwa besar
yang menimpanya, namun juga di semua hal yang rumit, besar ataupun kecil, yang
ia jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Coba pikirkan, ada orang yang tidak mendapati
urusannya yang penting terselesaikan sebagaimana yang ia kehendaki. Ataupun
orang yang ketika hampir saja meraih tujuan, dihadapkan pada sebuah masalah
yang serius. Orang ini mendadak
menjadi sangat kecewa, merasa khawatir dan tertekan. Pendek kata, dirinya
dipenuhi dengan pikiran-pikiran buruk. Sebaliknya, seseorang yag berpikir bahwa
ada sesuatu kebaikan pada semua hal, akan berusaha menemukan makna-makna
tersembunyi yang Allah tunjukkan padanya melalui peristiwa tersebut. Ia
berpikir bahwa mungkin Allah telah melakukan ini semua untuk memberinya peringatan
agar lebih berhati-hati dan serius dalam menangani masalah. Dengan demikian, ia
pun kembali melakukan persiapan-persiapan yang lebih matang, serta bersyukur
kepada Allah sambil mengatakan "mungkin ini membantu mencegah timbulnya
malapetaka yang lebih besar lagi.
Seseorang yang ketinggalan bus ketika hendak menuju suatu
tempat, berpikir: "mungkin keterlambatan dan ketertinggalan saya dari bus
tersebut telah menyelamatkan saya dari kecelakaan atau bahaya yang lain dia
berpikir lagi mungkin masih banyak lagi
hikmah-hikmah tersembunyi yang serupa. Banyak sekali contoh-contoh semisal yang
dapat ditemukan dalam kehidupan manusia. Yang paling penting adalah
rencana-rencana seseorang tidak harus selalu terlaksana sesuai dengan yang ia
kehendaki. Secara mendadak ia mungkin mendapati dirinya berada dalam situasi
yang sangat berbeda dari apa yang ia rencanakan. Dalam kondisi yang demikian,
seseorang yang berkepribadian dan berperilaku secara tenang serta senantiasa
mencari kebaikan dari sebuah peristiwa akan memperoleh keberuntungan. Hal ini
dikarenakan Allah berfirman dalam ayat-Nya:
BACA SURAT (QS.
Al-Baqarah, 2: 216)
Sebagaimana firman Allah di atas, kita tidak
mengetahui tetapi Allah mengetahui. Karena itu, hanya Allahlah yang mengetahui
apa yang baik dan yang tidak baik untuk kita. Segala yang menimpa manusia
hanyalah agar manusia mengambil Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
sebagai tempat mengadu dan meminta pertolongan, serta menyerahkan diri kepada
Allah sepenuhnya.

0 Response to "Bagaimana orang berpikir menghadapi kesulitan dalam pekerjaan?"
Post a Comment